WS Depok – Kerusuhan yang terjadi antara napi
dan petugas kepolisian berawal dari masalah makanan, Tahanan kasus terorisme Wawan, tersangka kasus Bom
Pandawa, disebut Setyo menjadi pemicu keributan sehingga mempengaruhi
tahanan/napi lainnya.
"Siang atau sore, ini kan ada makanan yang
dititip keluarga. Katanya nitip
ke Pak Budi (petugas). Pak Budi sedang tidak tugas atau sedang keluar, jadi
dicari-cari nggak ada. Dia bikin ribut, goyang-goyang, si Wawan (menanyakan)
mana titipan makanannya. Ribut, ribut, sehingga memicu yang lain," ujar
Setyo kepada wartawan di Mako Brimob Depok, Rabu (9/5/2018).
Pada sore ke malam hari, napi/tahanan terorisme mulai menjebol terali sel. Mereka juga menyerang polisi penjaga yang sedang berpatroli di blok tahanan.
Pada sore ke malam hari, napi/tahanan terorisme mulai menjebol terali sel. Mereka juga menyerang polisi penjaga yang sedang berpatroli di blok tahanan.
Dalam kerusuhan ini, ada 5 polisi yang gugur.
Kelimanya adalah Briptu Luar Biasa Anumerta Fandy Nugroho, Iptu Luar Biasa
Anumerta Yudi Rospuji, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Briptu Luar
Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur
Pamungkas.
Sementara itu, satu anggota Densus 88, Bripka Iwan Sarjana, masih disandera. Satu napi teroris yang tewas karena melakukan perlawanan kepada petugas adalah Abu Ibrahim alias Beny Syamsu
Siapa Wawan yang memancing napi/teroris berbuat onar? Setyo sebelumnya menjelaskan Wawan adalah anggota kelompok JAD Bandung. Sedangkan Abu Ibrahim, yang berasal dari Pekanbaru, juga anggota JAD.
Sumber : Detik.com
Sementara itu, satu anggota Densus 88, Bripka Iwan Sarjana, masih disandera. Satu napi teroris yang tewas karena melakukan perlawanan kepada petugas adalah Abu Ibrahim alias Beny Syamsu
Siapa Wawan yang memancing napi/teroris berbuat onar? Setyo sebelumnya menjelaskan Wawan adalah anggota kelompok JAD Bandung. Sedangkan Abu Ibrahim, yang berasal dari Pekanbaru, juga anggota JAD.
0 Comments:
Posting Komentar