Banyak ungkapan dari mereka yang menyebut dirinya kelompok terpelajar, Nasionalis, Kaum Pluralis dan kelompok toleran, agar "jangan bawa-bawa agama dalam politik!"
Hari ini aku beruntung,
Saat pulang ke Tembung,
Terbaca buku ini,
Yang tergeletak di rak buku Saudaraku.
Halaman 287 paragraf ketiga, ditulis:
"Dr. J. Leimena memaknai gambaran lain sebagai berikut:
'Kalau gereja berdiri di tengah-tengah lapangan, maka di sekitar lapangan itu sebagai pagar penjaga, berdirilah Parkindo dengan ormas-ormas Kristen lainnya untuk menjaga gereja yang jadi pusat hidup orang-orang Kristen di Indonesia itu'.
Nah,
Mungkin itulah tingkat pemahaman orang-orang tua, para founding father, hingga Leimena, yang tokoh Kristen itu, adalah sahabat baik Mohammad Natsir, yang mewakili kelompok Islam.
So,
Tahun politik,
Tahun identitas,
Tahun politik identitas,
No problemo!
"Dr. J. Leimena memaknai gambaran lain sebagai berikut:
'Kalau gereja berdiri di tengah-tengah lapangan, maka di sekitar lapangan itu sebagai pagar penjaga, berdirilah Parkindo dengan ormas-ormas Kristen lainnya untuk menjaga gereja yang jadi pusat hidup orang-orang Kristen di Indonesia itu'.
Nah,
Mungkin itulah tingkat pemahaman orang-orang tua, para founding father, hingga Leimena, yang tokoh Kristen itu, adalah sahabat baik Mohammad Natsir, yang mewakili kelompok Islam.
So,
Tahun politik,
Tahun identitas,
Tahun politik identitas,
No problemo!
0 Comments:
Posting Komentar